TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Tidak Peduli {7}



Tidak Peduli {7}

0 "Itu juga yang aku pikirkan, semuanya terasa begitu pelik sekarang. Aku benar-benar sangat bingung, seolah tahta itu aku merebutnya dari tangan seseorang. Aku seperti Raja yang tidak dianggap sama sekali. Raja yang hanya ditakuti karena mereka takut musnah. Bukan Raja yang dihormati karena aku adalah benar-benar Raja,"     
0

Tatapan Chen Liao Xuan tampak sangat kosong, bahkan Jiang Kang Hua bisa melihat dengan jelas bagaimana Chen Liao Xuan tergugu dengan ceritanya itu. Dia hancur, benar-benar hancur. Dan Jiang Kang Hua tahu betul tentang hal itu.     

"Yang Mulia Raja, apa pun yang Anda inginkan. Apa pun yang Anda perintahkan, hamba akan melaksanakannya dengan sangat baik. Masalah titik-titik yang Yang Mulia Raja duga sebagai titik persembunyian mereka yang tengah bersiap untuk menyerang kita hamba sudah mengetahuinya, Yang Mulia. Dan masalah siapa saja yang bersekutu dan memberontak Yang Mulia pun hamba sudah tahu. Sekarang kita hanya punya satu pegangan, yaitu keluarga Lim, Yang Mulia. Sebab selama ini, penghasil senjata adalah Keluarga Lim. Mulai dari beberapa waktu yang lalu juga hamba sudah mengatakan kepada mereka bahwa menjual dan memperdagangkan senjata-senjata dengan bahan kualitas terburuk, sementara kita harus mengumpulkan senjata terbaik dan ditaruh di gudang. Dengan demikian kita akan lebih unggul di bagian persenjataan. Hanya saja untuk masalah prajurit, semua prajurit rahasia yang telah hamba miliki habis tak tersisa. Satu-satunya cara untuk mengumpulkan prajurit lebih banyak adalah, dengan mengambil dan mengasah mereka di luar istana, Yang Mulia. Dengan demikian kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan kekuatan besar tanpa harus mereka tahu tentang pergerakan kita,"     

"Penduduk terasing dari Desa Yongheng, bukankah mereka memiliki banyak penduduk laki-laki? mereka juga memiliki dasar bela diri yang cukup mumpuni. Sebagian besar dari mereka juga adalah mantan prajurit terlatih dari istana yang terbuang karena keserakahan Kasim Agung Cheng, kita bisa menggunakan mereka untuk itu, bukanlah itu adalah hal yang lebih bermanfaat dari pada hal lainnya?" tanya Chen Liao Xuan.     

Jiang Kang Hua tampak diam sejenak, dia sama sekali tidak berpikir sejauh itu, apa yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan adalah benar. Namun begitu asa banyak masalah yang akan dihadapi sebelum mereka bisa mendapatkan persetujuan mereka untuk sukarela ikut menjadi prajurit rahasia milik Emo Shao Ye.     

"Hamba bahkan tidak berpikir sejauh itu, Yang Mulia. Dan gagasan Yang Mulia ini sangat luar biasa. Hamba tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan menjadi prajurit yang solid jika mereka bisa menjadi prajurit rahasia kita. Mereka juga memiliki kekuatan dan ketangkasan bukan main-main sama sekali. Namun begitu, Yang Mulia juga tidak boleh lupa akan satu hal."     

"Apa, itu?" tanya Chen Liao Xuan pada akhirnya.     

"Mereka adalah penduduk buangan korban dari kekejaman istana, Yang Mulia. Dan selama ini yang mereka tahu adalah, jika apa pun yang istana berikan kepadanya adalah hukuman untuknya adalah atas nama Yang Mulia. Jadi di mata mereka nama Yang Mulia adalah sosok yang paling buruk di bangsa iblis. Jadi, untuk mendapatkan hati mereka, untuk mendapat simpati mereka dan sampai di titik mereka mau bekerja sama dengan kita adalah dengan Yang Mulia datang sendiri ke tempat mereka. Sebagai wujud jika Yang Mulia benar-benar serius dengan apa yang Yang Mulia inginkan untuk mereka. Lagi pula juga agar mereka tahu Yang Mulia bukan seperti apa yang mereka pikirkan. Yang Mulia adalah sosok yang sangat membuat semua yang ada di sana bahagia. Hamba berharap, Yang Mulia sudi untuk melakukan hal itu. Masalah pelatihan dan lain sebagainya setelah mereka setuju, biar bagian hamba yang mengurusnya,"     

"Baiklah, atur semuanya aku akan mengikuti setelah semuanya siap,"     

Di sisi lain, Liu Anqier, Liu Ding Han dan juga Yang Si Qi tampak sedang duduk dengan manis sambil memisah daun-daun dengan bunganya. Mereka ingin membuat masakan yang nikmat yang terbuat dari beberapa bunga yang ada di hutan itu, manis dari madu bunganya bahkan masih sangat segar kentara di sana. Bahkan sesekali, Liu Anqier menghisap madu yang ada di ujung bunga-bunga tersebut.     

"Anqier kenapa kau jorok sekali? Bisakah kau tak menaruh kembali bung yang telah kau hisap itu? Yang akan memakan ini orang banyak, bukan hanya kau seorang, kau tahu," marah Yang Si Qi. Liu Anqier pun terkekeh dengan amarah dari sahabatnya.     

"Kau juga tahu kalau bunga ini adalah bunga kesukaanku," jawab Liu Anqier. Yang Si Qi pun mendengus. Kemudian dia menarik keranjang bunga tersebut ke arahnya. Karena dia tidak mau kalau sampai bunga-bunga itu dihabiskan oleh Liu Anqier dan pada akhirnya mereka benar-benar tidak bisa digunakan untuk memasak lagi.     

"Kalian tahu, Ibu telah membuat cuka persik. Dan aroma serta rasanya benar-benar sangat nikmat. Persik yang ada di hutan larangan itu adalah persik terbaik yang pernah ada. Ketika kita membuat sup dan makanan lainnya menggunakan cuka persik itu. Rasanya akan benar-benar berbeda."     

"Bukankah Ibu pernah membuat cuka persik sebelumnya? Jadi kurasa aku sudah pernah merasakan bagaimana rasanya,"     

"Beda, Sayang, percayalah. Nanti Ibu akan buktikan ke kamu,"     

"Omong-omong masalah makanan, dan keras kepala kedua laki-laki tersebut untuk bermalam di sini bagaimana? Tuan Jiang tidak bisa melihat pondok kita. Pastilah dia tidak bisa masuk ke dalam pondok kita. Lantas apakah kita harus makan malam bersama dengan rusa di sini juga? Laku Tuan Jiang akan tidur di mana?" tanya Yang Si Qi kemudian.     

Mendengar ucapan dari Yang Si Qi. Liu Anqier beserta ibunya saling pandang. Sebab apa yang dikatakan oleh Yang Si Qi adalah benar adanya.     

"Mereka bisa tidur di sekitar sini kan?" kata Liu Anqier kemudian. Dia seolah tak peduli sama sekali dengan bagaimana dua laki-laki itu nantinya akan tidur sama sekali. Terlebih keduanya dari bangsa iblis, Liu Anqier yakin kalau tidur bukanlah pokok permasalahan dari mereka berdua untuk saat ini.     

"Anqier kenapa kau tidak punya hati sekali. Bukankah dua laki-laki itu adalah tamu kita. Jadi kita harus memberi pelayanan yang sangat baik kepada mereka. Bukan malah.menelantarkan mereka di sini, Anqier. Toh dulu ketika mereka berada di bangsa iblis, mereka juga banyak yang membantumu kan, jadi berhentilah menjadi wanita paling menyebalkan di dunia, Anqier. "     

"Lantas apa yang harus kita lakukan, Si Qi? Apakah aku harus menggendong mereka atau bagaimana. Kit tidak punya tempat tinggal lain selain ini, selain kita kembali ke kediaman kita terlebih dahulu, sebab di sana banyak kamar dan sangat luas. lagi pula Raja Han juga tak akan serta-merta datang untuk menangkap ku kan? di sini masih ada mereka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.